KacangMasPoker - Dr David Goodall, ilmuwan asal Inggris ini diberkahi umur yang amat panjang yakni 104 tahun.
Namun gara-gara panjangnya umur, ia amat berharap ajal langsung menjemputnya.
Ia mengaku menyesali umurnya yang panjang. Menurutnya kualitas hidupnya alami penurunan dan tidak sanggup merasakan nikmatnya hidup.
"Aku amat menyesal raih umur setua ini," ujar Goodall kepada ABC layaknya dikutip dari DailyMail.
"Aku tidak bahagia, saya idamkan mati. Bukan, ini bukan kesedihan. Yang menyedihkan adalah jika seseorang dicegah (untuk pilih mati)," imbuhnya.
Goodall pun pilih mengakhiri hidupnya sendiri melalui langkah eutanasia atau suntik mati. Namun permintaannya ditolak pemerintah Western Australia dengan alasan Goodall tak punya penyakit mematikan. Goodall pun kecewa gara-gara keinginannya diintervensi orang lain.
"(Keinginanku) hanya idamkan mati, dan saya pikir orang lain tak mesti intervensi," kata dia.
Seperti diketahui, negara Bagian West Australia hanya memperbolehkan eutanasia bagi mereka yang menderita sakit parah.
Premier Mark McGowan menyebutkan pemerintah tidak bakal mewujudkan permohonan Goodall, gara-gara ia tak menderita penyakit mematikan apapun.
Demi mewujudkan keinginannya, ia pun merencanakan bertolak ke Swiss. Sebab, negara tersebut pro terhadap permohonan mengakhiri hidup melalui eutanasia.
Ia mendapat bantuan dari instansi Exit International yang menciptakan akun GoFundMe, untuk menopang mengumpulkan dana belanja tiket pesawat kelas bisnis.
Berdasarkan rencana, Goodall bakal meninggalkan Perth terhadap awal Mei. Ia bakal ditemani sahabatnya sekaligus koordinator Exit's West Australian, Carol O'Neil.
Pria kelahiran Inggris th. 1914 itu merupakan ahli botani dan ekologi. Dia jadi mengajar di University of Melbourne usai datang ke Australia terhadap 1948.
Sejak merayakan ulang tahunnya ke-104 terhadap awal April lalu, ia telah memastikan untuk mengakhiri hidupnya secara sukarela di Swiss.
Tidak ada komentar:
Write komentar